Siap, siap dan siap. Lagi lagi pudding ini siap untuk
disantap. Pudding coklat dengan Vla Vanilla yang selalu aku buat untuknya.
Pudding coklat dengan hiasan kismis didalamnya yang selalu ia santap setiap
kali aku membawakan untuknya. Aku membawakan pudding itu dengan maksud untuk
mendukungnya disetiap kali dia sedang melakukan sesuatu, untuk memberikan rasa
manis disetiap kali dia melakukan aktifitasnya.
Dia yang namanya belakang ini sering aku sebut-sebut dengan
bangga. Dia yang belakang ini selalu menjadi sumber semangatku dan dia yang
beberapa hari kebelakang ini selalu membuat aku bahagia. Senyum manisnya selalu
terbayang dibenak ku saat setiap aku berkata “Ini pudding untukmu”. Hampir
setiap hari aku menemani harimu. Hampir seluruh aktifitas yang kamu lakukan aku
temani. Sudah hafal betul aku dengan semua ekspresi khas kamu itu. Tanpa aku
sadari, aku sudah banyak tahu tentangmu. Tentang pribadimu, tentang keluargamu
dan tentang orang-orang didekatmu.
Raut wajah yang agak lonjong yang memancarkan pesona yang
indah, hidungnya yang tak aku mengerti apa itu termaksud hidung yang mancung
atau hidung yang pesek, mulutnya tipis yang memiliki senyuman indah dan
menambah kesempurnaan wajahmu. Aku senang tuhan menulis scenario yang
menjadikan aku dan kamu bersatu dalam suatu waktu yang indah namun aku tak tahu
akhirnya menjadi seperti apa.
Pudding itu lagi yang menimbulkan senyum manismu, senyum yang
setiap saat terbayang di fikiran serta hatiku. Senyum yang membuatku kadang
melamun. Senyum yang menjadi salah satu sumber semangatku. Aku bahagia kamu
bisa tertawa bersamaku. Aku bangga bisa dekat dengan orang sepertimu. Orang
yang selalu membuat orang lain tertawa akan keanehan kelakuannya.
Bolehkah aku bertanya pada tuhan? Sudah seberapa dekat jarak
diantara kita? Sudah seberapa sering kah kita bersama? Dan boleh kan aku
meminta jawaban kepada tuhan, tentang seberapa besar rasa sayang dan cinta kamu
terhadapku?. Wanita itu selalu membutuh kan yang pasti dan tulus. Tuhan! Aku
wanita jadi aku berhak meminta sesuatu yang pasti dan tulus, darimu.
Pudding yang mungkin ke tigapuluh kali siap disantap
denganmu. Aku sudah menunggu mu di tempat kita biasa bertemu, taman dekat
sekolah. Hari ini aneh. Aku menunggumu sudah lebih dari dua jam. Firasat dan
perasaan buruk mulai datang, aku takut kamu kenapa-kenapa. Tapi aneh! Firasat
buruk ini beda. Seperti ada yang menganjal dan ini menyimpang dari
kenapa-kenapa. Aku takut pudding ini tak disantap olehmu. Aku pulang, lelah
menunggu lebih dari enam jam ditaman itu, sendirian. Dan membawa pudding itu
kembali kedapurku.
Setelah kejadian itu sifat kamu berubah drastis, kamu jadi
lebih sering menjauhi ku. Lebih sering menganggapku tak ada. Lebih sering
menghindar dariku. Kamu memang tak berkata seperti itu. Tapi, firasatku yang
berkata seperti itu. Tuhan! Alur cerita apa yang kau buat dengan mencantumkan
aku dan dia?. Setiap dia lewat dihadapanku dengan sengajanya dia menyibukan diri
entah itu ngombrol bersama temannya ataupun bermain handphone.
Handphoneku berdering, namamu muncul di layar handphoneku.
Dan dengan semangatnya aku membuka pesan singkat darimu. “Maaf kalau aku
berubah, teman-teman aku suruh aku menjauh darimu, karna sahabatku suka
denganmu. Kita terlalu romantic, sahabatku marah kepadaku”. Mataku berair
membaca pesan singkat darinya. Hay! Tolong bangunkan aku dari mimpi buruk ini.
Mengapa pesan itu terlalu sakit untukku baca? Mengapa aku tak mengerti dengan
semua yang ia katakan pada pesan singkat itu? Apa aku yang lama untuk memahami
atau memang tulisan pada pesan singkat itu tidak untuk dipahami?
Tuhan! Betapa bodohnya aku yang masih menyimpan rasa sayangku
terhadapnya, padahal dia sudah mulai menjauh dan melupakanku. Betapa
menjijikannya diriku yang masih memikirkan pesan singkat pada mimpi buruk itu.
Tak ada lagi pudding yang aku tenteng dengan Vla vanilla yang akan kau santap.
Tak ada lagi kata-kata lelucon yang bisa ku dengar dari mulut manismu. Tak ada
lagi tingkah laku aneh yang kamu lalukan sehingga meledaknya tawaku. Tetap saja
pesan singkat darinya membuat aku seperti ini. Siapa sahabat yang ia maksud? Selama
ini tak ada tanda-tanda tentang sahabatmu itu? Mengapa semua seperti terencana?
Ah mungkin itu hanya alasan saja. Mungkin ia sudah tak nyaman dengan ku.
Aku tak bisa seperti ini terus. Terus merasa kesepian atas
menjauhnya engkau. Terus menangis disetiap aku mengingat kenangan kita yang
tanpa ada status hubungan apapun selain teman. Terus melemah disetiap melakukan
Sesuatu karna menghilangnya Moodboster. Aku tegar. Aku kuat. Aku wonderwomen.
Aku adalah pemain drama dengan Hook Fake Smile yang handal.
Dari sosok perempuan pembawa pudding manis untukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar