Senin, 08 September 2014

Rahasia tuhan!

Created By Acandra Aryani
Sudah tidak aneh dengan ini semua, perasaan yang membuatku susah tidur, kurang berkonsentrasi. Perasaan yang entah ini mengartikan dirinya sebagai moodbooster atau bahkan moodbreaker. Perasaan yang seperti panah, tak jelas arah. Perasaan yang selalu mendorongku untuk selalu menulis namanya dalam sebuah buku diary-ku. Perasaan yang selalu mempekerjakan otakku agar memikirkannya. Perasaan yang sudah lama aku rasakan, lama sekali.
Bertahun-tahun aku mengetahui namanya, sudah puluhan bulan aku mengenalnya dan semakin lama semakin mendalam aku mengenal sosok dirinya. Ingatkah, sayang? Saat kita pertama bertemu. Tak ada rasa cinta dihati kita masing-masing. Tak ada rasa sayang yang tersimpan untuk kita. Tak ada rasa peduli diantara kita. Bahkan tak ada rasa ketertarikan diantara kita. Tapi sayang? Tuhan membelokan itu semua. Semakin mengenal, kita semakin cinta, semakin sayang, semakin peduli, semakin saling tak mau merasa kehilangan.
Indah, cerita tuhan yang terjadi pada saat itu indah. Bayangkan saja, anak SD yang baru memasuki wilayah SMP sudah mulai memberanikan diri untuk jatuh cinta. Sudah mulai berani menjalani hubungan dengan janji “Tak akan terpisah”. Anak kecil yang konyol, yang tak mengerti arti cinta sesungguhnya. Yang tak tahu banyak bagaimana menjadi sosok kekasih yang di banggakan. Dan bahkan tak banyak mengerti tentang bagaimana menjaga keharmonisan dalam hubungan. Tuhan! Anak kecil itu identik dengan tidak keseriusan, dan mengapa kau mempertemukan aku dengan dia pada keadaan aku yang masih lugu bahkan culun? Bukankan semua orang ingin menjalankan hubungan yang serius? Aku juga ingin seperti itu, tuhan. Aku mengikuti semua alur cerita tuhan pada saat itu, tanpa harus memikirkan berat kecilnya resiko yang harus aku hadapi esok atau nantinya tetang hubungan cinta monyet ini.
Indah sudah cerita kita, hampir satu tahun kita menjalankan hubungan. Namun, kandas ditengah jalan. Cerita cinta anak kecil yang begitu mengesankan kini terus teringat dalam benakku hingga ku dewasa. Cerita cinta anak kecil yang masih ingusan yang berakhir dengan cukup serius membuat ku berhati-hati dalam memilih cinta selanjutnya. Entahlah perasaan ini tetap ada hingga aku menduduki bangku yang hampir tamat SMP.
Raut wajahmu yang sedikit berubah menjadi agak dewasa, hidungmu yang tetap mancung dan senyum tipis dibibirmu yang membuat wajahmu tampak sempurna. Kamu mulai memancarkan perasaan cinta diantara kita. Kamu mulai memberi perekat pada hati kita untuk mendekat dan mengulang kejadian pada saat pertama kali kita bertemu. Mengapa tuhan membelokan cerita cintaku lagi? Mengapa tuhan seperti ingin aku tetap denganmu? Apakah tuhan mengerti bahwa aku masih sangat mencintaimu, sehingga tuhan kasian melihatku yang selalu berdoa dan menangis menyebut namamu?
Sayang? Kini kau datang dengan sosok dirimu yang lebih dewasa. Kini kau datang dengan keberanianmu untuk menyatakan cinta didepan teman-temanku. Dan kini kau datang membawa cinta yang lebih besar dari sebelumnya. Aku menyukai ini tuhan, menyukai dimana aku kembali bersamanya. Menyukai dimana aku kembali tertawa, menangis, mensendu bersamanya, hanya bersamanya. Aku mencintainya tuhan. Benar-benar mencintainya.
Aku selalu terbayang mimic wajahmu saat kamu berkata “kamu udah makan sayang, aku gak mau kamu sakit”. Tak dapat aku takar seberapa banyak kebahagianku telah bersamamu kembali. Aku sangat menyayangimu. Semuanya berbeda dalam waktu yang tak bisa diduga. Semuanya aneh, semuanya membuat sakit lebih sakit dari biasanya. Boleh kah aku bertanya pada tuhan?. Mengapa kau menciptakan sosok wanita lain dalam hubungan aku bersamanya ini? Mengapa cerita cinta yang indah itu harus terpeleset menjadi cerita cinta yang tak ingin aku alami?. Kita putus, untuk kedua kalinya kita putus.
Satu tahun lebih kita kembali menjalin hubungan dengan cinta dengan tawa dan bahagia. Dan dalam waktu satu jam hubungan kita hancur berkeping-keping. Sakit tuhan! Hubungan yang berawalan putih biru harus berpisah pada putih abu-abu. Aku sangat mencintainya namun dia telah menghadirkan sosok wanita lain dalam hubungan indah ini. Inilah yang aku takutkan selama ini. Bukankah janji itu tak untuk diingkari? Dan bukankah kita boleh berdoa pada tuhan agar menghukum orang yang telah melanggar janji?. Kalau begitu, Bolehkah aku marah dan meminta hukuman kepada tuhan atas janji-janjimu yang telah kau ingkari?. Dan bolehkan aku meminta kau agar berjanji agar tidak mengingkari semua janji-janjimu?
Mungkin saat ini aku menjadi makhluk tuhan yang paling bodoh sok dewasa dan sok mengerti akan cerita dalam buku rahasia milik tuhan ini. Aku adalah wanita tertolol yang selalu tegar disetiap kali aku melihat dia laki-laki yang sampai saat ini aku cinta bersama dengan wanita pilihannya. Aku wanita kuat disetiap kali aku melihat post-ing pada account social miliknya yang berkata romantic kepada wanita pengisi hatinya yang baru itu, dan semua itu hanyalah topeng aku pakai erat-erat agar sosok diriku yang lemah terhindar dari orang lain dan dari sosok laki-laki yang aku cintai.
Lima tahun aku mengenalmu, dua tahun aku hidup dengan cintamu. Bertahun-tahun aku tersiksa akan cinta yang tumbuh dihatiku untukmu.  Bertahun-tahun di hantui dengan semua kenangan kita. Bertahun-tahun aku menjadi woderwomen saat aku harus melihat kau bersama wanita lain. Bertahun-tahun aku harus menjaga senyum ini dari serangan rasa patah hati yang telah menjajah hatiku. Dan bertahun-tahun aku tetap mencintaimu.
Tuhan? Bolehkan aku menginginkannya kembali? Bolehkan aku terus menerus mencintainya? Bolehkah aku berdoa agar dia tetap mencintaiku? Bolehkah aku bermimpi tentang kenangan yg indah bersamanya? Bolehkah aku berharap agar dia menjadi kekasihku bahkan jodohku?. Aku mengenalnya bukan semenit duamenit, sejam duajam, sehari duahari, sebulan dua bulan. Tapi aku mengenalnya sudah bertahun-tahun, aku sangat mengenalnya bahkan mencintainya. Jadi tuhan, tolong kembalikan dia padaku, wanita yang mencintainya dengan tulus selama bertahun-tahun.

Untukmu yang bertahun-tahun berkunang-kunang dihatiku.
Dari sosok wanita yang tak bisa berhenti mencintaimu, walau sudah disakiti sekalipun dan tak pernah mengerti tentang rahasia tuhan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar