Sekotak brownies yang aku bawa hari ini, sebotol minuman yang aku tenteng siang ini, berharap kamu melirikku dan menghabiskan makanan yang aku bawa ini. Jika kamu melakukannya sungguh senangnya hatiku dan langsung ku tulis kejadian itu di buku mungil diaryku agar tertata rapi semua kenangan kita. Sayangnya, itu semua hanya banyangan indah yang sempat melintas dibenaku. Berulang aku selalu membawa sekotak brownies dan sebotol minuman dan berulang kali bayangan manis denganmu selalu terbanyang di fikiranku. Bagaimana bisa kau membuat aku terjatuh dalam kisah cinta ini? Apa yang kau punya sehingga aku tergila-gila padamu? Mengapa aku tak pernah peduli dengan mereka yang selalu mengejekmu ? Dan mengapa aku ingin sekali berdekatan denganmu?
Wajahmu yang oval, kulitmu yang hitam manis, Suaramu yang syahdu, Senyumanmu yang melebihi manisnya gula jawa, Tinggi badanmu yang melebihi tinggi badanku dan Tatapan matamu yang membuatku luluh. Aku selalu mencari-cari tahu tentang dirimu, dari mulai social media, sahabat terdekatmu sampai sepupumu sudahku wawancara tentang dirimu. Yang paling aku senang mendengarnya adalah saat sahabatmu berkata “Dia masih single” Waw hatiku seperti sedang koprol dan melayang di langit keseribu. Belum lagi sahabat dan teman kelasku yang selalu mengejeku tentangnya yang membuat aku semakin sayang padanya. Apalagi saat ini aku sekelas dengannya yang setiap hari hanya bisa memandang wajahnya dan mencuri pandang kepadanya saat ada guru yang sedang berbica menjelaskan pelajaran hari pada hari itu.
Rasa perhatian dari dalam diriku itupun datang untuknya. Semakin lama semakin peduli semakin cinta semakin sayang dan semakin ingin dekat dengannya. Beribu kata-kata harapanku denganmu, selalu ku panjatkan dalam doaku. Saat salah satu sahabatmu berkata bahwa ternyata kau juga sayang denganku. Tak dapat ku takar berapa kilo kebahagianku saat itu. Rasanya ingin sekali teriak sekencang-kencangnya agar seluruh dunia dan seisinya tau bahwa aku sayang kamu dan kamu sayang aku dan agar seluruh dunia ini tau tentang perasaan kita. Kita sudah sama-sama saling mencuri-curi pandang, ya walau suka terpegoki oleh teman namun tak ada kata kejujuran bilang kalau kita sedang mencuri pandang. Saat dipergoki teman seperti itu aku hanya menjawab “Hihi apaansih” hanya itu yang dapat aku katakan kepada temanku. Karna aku tak tahu jika temanmu bertanya seperti itu kepada mu, kau akan jawab apa. Aku tak tahu……
Sehari dua hari, curi-curi pandang kita berhasil dengan bahagia. Kamu senyum kepada ku dan aku senyum kepadamu. Setiap pulang sekolah langsung ku tulis cerita cinta kita di buku mungil diary agar setiap saat aku bisa membaca kenangan manis kita. Aku juga sempat menjadi paparazzi dalam hidupmu, aku sengaja memotret kau yang sedang tersenyum, sedang marah, sedang bingung bahkan sedang melamun sengaja aku memotretmu diam-diam dengan menggunakan handphone seadanya. Lebih dari 20 koleksi foto manismu ku pajang di diaryku. Jika aku kangen denganmu, aku selalu memandang wajah manismu saat sedang melakukan sesuaatu. Tiga empat lima enam hari, semuanya baik-baik saja, temanmu dan temanku selalu berkata bahwa kita sudah menjalanin hubungan. Saat banyak pertanya soal hubungan. Aku hanya menjawab “Hihi ga kok” Dan kalian tahu? Dalam hati aku berharap agar kalimat “ga kok” akan berubah menjadi “Aku sudah menjadi pacarmu”. Dan terlebih bahagaianya, kamu talah bersedia untuk memakan sekotak brownies dan tek kotak yang ku bawa untukmu. Betapa mempesonanya saat kamu sedang menyantap makanan dan minuman yang setiap harinya ku bawakan untukmu, entahlah mungkin karna aku sedang jatuh cinta.
Seminggu setelah itu, kamu memang tidak berubah. Tapi muncul dia wanita yang ternyata selama ini kamu kejar cintanya, wanita yang kamu sayangi sebelum kamu mengenalku. Nyesek? Sedih? Kecewa? Iya semuanya beraduk menjadi satu. Tak menyangka bahwa dia sudah terlebih dahulu mengejar cinta wanita lain. Apa kurangnya aku dibanding wanita itu? Kenapa kamu lebih memilih untuk mengejar cintanya dari pada kamu mengejar cintaku? Apa cintanya untukmu itu sudah pasti? Apa kamu tidak menyadar kalo kepastian cintaku kepadamu sudah tidak bisa tersaingi? Kenapa kamu tidak melihat pada kepastian?
Aneh memang semuanya aneh. Dengan kabar itu tak membuat rasa sayangku untukmu pudar. Yang lebih aneh aku ingin tetep berjuang untuk mendapatkan cintamu sepenuhnya. Niat ku adalah menggeserkan wanita itu dari kehidupanmu dan buang jauh-jauh wanita itu agar hanya ada yang selalu terbanyang dikehidupanmu. Segala cara sudah aku coba dari mulai aku menjadi seorang stalkers pada kehidupan wanita itu sampai aku mencoba lebih eksis darinya. Jutaan air mata ini telah menetes disetiap aku menemukan status wanita itu mengatakan bahwa “Dia juga sayang kamu”. Bruukkk!! Hatiku seraaa jatuh ditumpukan hati yang patah hati dan telah membusuk. Air mataku mengalir lebih deras dari sungai bengawan solo.
Terlebih saat wanita itu berulang tahun dan saat aku tahu kalau ternyata kamu memberikan kado special untuknya, saat ulang tahunku kamu datang hanya dengan ucapan “Happy Birthday” saja. Ahhhh! Nangis nangis ya Cuma bisa nangis yang aku lakukan. Untuk apa semua usaha ini yang aku perjuangin untukmu, untuk apa sekotak brownies dan sebotol teh yang aku berikan kepadamu setiap harinya. Kamu anggap apa itu semua? Hanya sekedar tumpukan sampah yang ternilai harganya? Dan untuk apa kau memakan sekotak brownies dan meminum sebotol teh kalau itu semua tidak ada harganya sama sekali bahkan setara dengan sampah?.
Sudahlah, aku hanya dapat tersenyum dengan semua ini. Untuk apa scenario konyol ini kita lanjutkan? Jika dilanjutkan lebih sakit, lebih nyesek, lebih menderita dan lebih membatin aku menjalankan itu semua. Lebih baik aku buka scenario yang lebih indah, lebih bahagia, lebih sempurna dari ini. Meninggalkan bukan berarti sudah tidak sayang lagi tapi karna tidak pernah di hargai. Dan jangan pernah bertahan untuk mengemis perhatian dan ngemis agar dihargai, Jika mengemis semua itu sama saja semua dilakukan karna kasian bukan karna tulus. Aku akan meninggalkanmu melupakan semua yang sudah terjadi dan membuka lembaran baruku.
Created By Acandra Aryani
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar